Sabtu, 26 Desember 2015

Langkawi's Trip Part 2: Exploring the Islands


Di hari pertama, saya dan teman saya bersiap-siap untuk melakukan Island hopping. Jadi, setelah sehari sebelumnya ikut mendaftar untuk island hopping ini, jam 9 pagi keesokan harinya, kita ketemu di Pantai Cenang. Dan ternyata sudah dibagi ke dalam grup sesuai tempat dimana kita mendaftar untuk island hopping ini. Dari pantai cenang, kita dijemput pake mobil menuju pantai (aduh saya lupa nama pantainya) dan sesampainya di sana, kita segera meuju speed boat dimana turis lainnya sudah menunggu. Tiap grup menaiki speed boat yang berbeda dan masing-masing peserta grup harus mengenakan semacam sticker supaya lebih mudah dicari ketika akan berkumpul lagi. Naik speed boat ini juga seru banget macam naik roller coaster atau metro mini yang kebut-kebutan di jalanan, cuma bedanya ini di air. Saran saya sih, kalo yang mabuk laut sebelum ikut Island Hopping, disarankan minum antimo (It worked for me). Setelah berkeliling pulau yang airnya berwarna hijau bening dan sekitarnya di kelilingi bukit-bukit hijau yang bagus banget akhirnya kita sampai di tujuan pertama kita yaitu, Dayang Bunting Island. 



Kenapa dinamakan dayang bunting? Karena katanya sih…kalo dilihat dari atas, pulau ini terlihat seperti seorang wanita yang tengah hamil besar. Maka dari itu dinamakan Dayang Bunting Island. Nah di dayang bunting island, ada Langkawi’s National Geopark. Sebelum sampai di sana, kita harus berjalan kaki dulu melewati sejenis hutan lindung yang di sepanjang jalannya akan ada banyak monyet-monyet yang berkeliaran dengan bebas. Hati-hati dengan bawaan sendiri, karena bisa aja sewaktu-waktu si Monyet mencuri makanan atau bawaan kita.



 Di dalam geopark sendiri, terdapat semacam danau alami yang bagusssss banget! Para turis bebas untuk berenang dan bermain air di sana. Karena gak bawa baju tambahan, akhirnya saya dan teman saya hanya berfoto-foto cantik aja menikmati pemandangan.

Setelah puas main air dan foto-foto cantik di geopark, kita pun kumpul lagi di entrance Dayang bunting island untuk melanjutkan perjalanan berikutnya ke Kilim geopark, dimana kita akan menyaksikan activitas Eagle Feeding! Yaitu memberi makan burung-burung elang yang berhabitat di pulau tak berpenghuni yang akhirnya dijadikan Geopark dan cagar alam untuk melestarikan si burung-burung elang yang merupakan icon kota Langkawi ini. Ketika memasuki area Kilim Geopark, mulai terlihat burung-burung elang ini terbang bebas di udara seolah menyambut para turis. Dan saya baru pertama kali melihat elang liar yang ternyata ukuran mereka lebih besar dari apa yang biasa saya lihat di internet, dengan berbagai macam warna dan jenis.

Eagles Feeding


Speedboat yang kita tumpangi berhenti di tengah-tengah sungai. Pemandu speedboat pun melemparkan seperti daging ayam atau kulit ayam ke air dan whooshh! Dalam sekejap saja, burung-burung elang itu langsung menyambar makanan-makanan itu. Mereka benar-benar beterbangan di sekitaran speedboat para turis seolah sudah hafal bahwa jika suara-suara speedboat itu terdengar, itu berarti waktu makan bagi para elang itu pun tiba. Itu keren banget deh pokoknya!

Setelah dari Kilim Geopark, kita melanjutkan perjalanan ke pulau beras basah. Gak banyak yang bisa dilakukan di sini. Kita hanya menikmati pantai dan berfoto-foto saja sembari menghabiskan waktu karena udara saat siang sangat terik.
 
Beras Basah Island
 Saya sempat mengambil foto salah satu turis kecil asal China yang kebetulan berada satu grup dengan saya. Selama perjalanan, di saat saya dan turis lainnya jerit-jeritan karena kecepatan speedboat yang gak kira-kira, anak ini dengan santainya duduk di antara papa dan mamanya sambil menikmati cokelat dan malah tidur pulas banget padahal kapal speedboat oleng dan bergerak ke sana-kemari tanpa kelihatan takut sedikitpun. And beside that, she’s very cute!

Setelah puas island hopping, saya dan teman saya kembali ke hotel untuk istirahat sebentar. Saat pulang kita dijemput dari agen Island hopping dimana kita daftar sebelumnya.

Sekitar pukul dua siang, kita memutuskan untuk ngebolang lagi dan tujuan kita kali ini adalah ke Langkawi’s Sky Cab! Di mana kita bisa melihat keseluruhan Langkawi, keindahan pantai Kok, sampai Negara Thailand yang bisa dilihat dari ketinggian sekitar 700 meter. Dari hotel, kita naik taksi selama kurang lebih tiga puluh menit dengan biaya sekitar 20-30 RM. Beruntunglah kita dapet supir taksi yang ramah dan selama perjalanan kita sempat ngobrol-ngobrol dengan Pak cik supir taksi, tentang kenapa di Langkawi tidak menggunakan transportasi umum lainnya selain taxi? Karena Langkawi adalah pulau wisata yang masih berkembang, maka dari itu banyak penduduknya yang mencari penghasilan dengan menjadi supir taxi karena itu lebih menjanjikan.

Berdasarkan informasi dari si Pak Cik ini, dalam sehari aja beliau bisa dapet hampir sekitar 120-200 RM (sekitar 600rb per hari) bayangin aja dalam sebulan beliau bisa dapet hampir sekitar 7jutaan. Belum lagi kalau peak season, pendapatan beliau bisa lebih besar dari itu. Dari menjadi supir taxi aja, beliau bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi dan bisa beli iphone pulak (Supir taxi aja hapenya Iphone, apalah aku yang hanya English tutor ini LOL). Setelah berbincang-bincang dengan pak cik yang ramah ini, akhirnya kita sampai di tujuan kita yaitu Sky Cab!.


Sebenernya tujuan kita kemari karena kita pengen banget naik ke Skybridge, tapi apa daya saat itu Skybridge ditutup dan sedang dalam tahap renovasi. Jadi hanya bisa melihat dari kejauhan aja.


Sky Cab berhenti di Top station, yaitu salah satu spot yang memang disediakan bagi para turis untuk foto-foto sebagai bukti kalau mereka pernah mengunjungi Sky cab. Banyak turis yang berfoto di sini karena memang viewnya bagus banget! Salah satunya, saya:
Please excuse the Hindi woman who stood behind me LOL! 
Beberapa views yang di ambil dari Top station, Sky Cab. Bisa ngeliat Thailand juga, karena Langkawi memang berbatasan sama Thailand. Jadi banya turis yang melanjutkan trip mereka ke Thailand lewat Langkawi. Sayangnya, Wisata Skycab ini tidak buka setiap hari. Untuk mengecek jadwal kapan saja Skycab beroperasi bisa dicek di sini.

Kok beach's view


Setelah dari Sky cab, kami langsung kembali ke hotel untuk bersiap-siap untuk kembali, karena besoknya saya dapat penerbangan pagi menuju kuala lumpur. (Ongkos PP Cenang beach-Sky Cab 50 RM). Jadi itulah short trip (yet memorable) saya ke luar Indonesia untuk pertama kalinya. Semoga next time bisa balik lagi ke pulau yang Indah ini, Aamiin! 

BUDGET:
Tiket JKT-KL = Rp. 130.000,- || PP KL-Langkawi-KL= Rp. 668.000,- || KL-JKT = Rp. 434.000,- (Total sudah digenapkan: Rp. 1.240.000,-)

Hotel: Rp. 720.000,- (222 RM) untuk dua malam.

Island Hopping = 30-35RM (Rp. 110-113rb) per Individu.

Sky Cab = 35 RM (Rp. 113rb)

Transportasi: Taxi (20-30 RM) untuk sekali naik. Airport-hotel (30 RM), Hotel - Sky Cab - Hotel (50-60 RM). Maka dari itu biaya ini bisa dipangkas dengan menyewa mobil atau motor. Untuk motor, satu harinya bisa mencapai 35-160 RM tergantung tipe motor yang akan digunakan. Sementara mobil, bisa disewa dengan harga 55-180 RM tergantung tipe mobil yang akan digunakan. Kalau perginya rombongan, lebih enak menyewa mobil tapi jika hanya pergi berdua, menyewa motor adalah pilihan terbaik. Info tentang sewa mobil/motor di Langkawi bisa dilihat di salah blog itinerary yang saya temuin di sini.

Harga makan di sana berkisar antara 12-20 RM

Total biaya trip 3D2N Langkawi saya kemarin (+biaya lain-lain) sekitar: Rp. 2.700.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar