Minggu, 18 September 2016

[K-DRAMAS] Dramas I am Currently Watching

Kali ini mau melanjutkan ke postingan berikutnya. Gue akan menjabarkan beberapa drama yang sedang atau baru saja gue selesaikan minggu ini.

1. W (Two Worlds) [Just Ended]


Gue sudah menuliskan review tentang drama yang baru aja berakhir hari Rabu kemarin. Silahkan baca di sini.

2. Love in The Moonlight (Moonlight Drawn by Clouds)


Drama ini bersetting pada era Joseon dinasti, di bawah kepemimpinan King Seonjoo (Kim Seung-soo) yang memilik seorang putra mahkota bernama Lee Young/ Crown Prince Hyeomyeong (Park Bogum). Drama ini adalah drama bergenre Historical-Romantic yang menceritakan kisah cinta antara Crown Prince Hyeom-yeong, seorang Pangeran yang tidak suka dikekang oleh aturan kerajaan, dengan Hong Ra-on/Hong Sam Nom (Kim Yoo-jung), seorang rakyat biasa yang sehari-harinya menyamar sebagai laki-laki demi bisa bertahan hidup. Hingga akhirnya Ra-on dijual sebagai Eunuch (asisten kerajaan) pada pihak istana. Selain itu akan ada kehadiran Jinyoung B1A4 yang berperan sebagai Kim Yoon-sung yang akan bersaing dengan Park Bogum untuk memperebutkan Kim Yoojung. 

Biarpun bergenre historical, namun sesungguhnya drama ini diangkat berdasarkan cerita manhwa.

Moonlight drawn by clouds manhwa version

Drama ini ringan dan menghibur namun tetap memiliki jalan cerita yang menarik. Tayang setiap senin dan selasa, drama ini memimpin puncak rating untuk drama pada slot senin-selasa dengan perolehan rating yang sudah tembus 20%, mengalahkan drama saingannya dengan genre yang sama besutan SBS, yaitu Moon Lovers (Scarlet Heart: Ryeo). Sejauh ini drama ini sudah menayangkan delapan episode + dua episode spesial Chuseok yang menayangkan adegan-adegan recap dari episode 1-8 dan juga sneak peak dari Behind the scenes drama ini. 

3. Moon Lovers (Scarlet Heart: Ryeo).


Udah gue sebut di postingan atas, yap~! gue juga sedang mengikuti drama ini. Well, siapa yang mau melewatkan drama yang diperankan oleh tujuh pangeran ganteng ini? I guess, no one (especially for the fangirls LOL!). Moon Lovers sendiri bercerita tentang Go Ha-jin (IU) yang secara tak sengaja mengalami lintas waktu hingga ia kembali ke masa dinasti Goryeo dan ia hidup di dalam diri seorang gadis bernama Hae-soo (IU). Inti cerita drama ini sebenarnya adalah tentang perebutan tahta kerajaan yang diperebutkan oleh ketujuh pangeran tampan dalam drama ini. Tentang siapa yang akan meneruskan tahta Raja Taejo Wang-geon (Jo Min-Gi) di masa depan. Haesoo yang sempat tinggal di masa depan dan sudah mempelajari sejarah, tentunya ia mempunyai bayangan siapa salah satu pangeran yang nantinya akan meneruskan tahta kerajaan. Drama ini juga akan dibumbui romansa antara Haesoo dan Wang Wook/The 8th Prince (Kang Ha-neul) dan juga Wang So/The 4th Prince (Lee Joon-gi), serta persahabatan dan interaksi lucu antara Hae-soo dan pangeran pangeran lainnya yaitu: 

Wang Eun/The 10th Prince (EXO Baekhyun)
Baek-Ah/The 13th Prince (Nam Joo-hyuk)
Wang Jung/The 14th Prince and the youngest prince (Jisoo)
Wang Won/The 9th Prince (Yoon Sun-woo). 

Dan ada juga Hong Jonghyun yang berperan sebagai Wang Yo/The 3rd Prince yang memiliki karakter antagonis dan merupakan saudara kandung dari Wang So dan Wang Jung.

Drama produksi, stasiun broadcast, SBS ini merupakan remake dari drama Cina yang berjudul: Bu Bu Jing Xin karya Tong Hua.



Drama ini juga merupakan salah satu drama dengan biaya produksi termahal. You can see how expensive it is, mulai dari pemilihan aktor dan aktrisnya dan juga tampilan visual dari drama ini secara keseluruhan yang menurut gue bagus banget. Nggak salah memang, jika drama ini digadang-gadang jadi the most anticipated drama. Tapi sayangnya, dibalik semua keindahan visual dan jalan cerita yang menarik ini, drama Moon Lovers mengalami progress yang lambat dalam peningkatan rating dan masih tertinggal jauh dari pesaingnya, yaitu Love in The Moonlight. Tapi drama ini mendapat apresiasi bagus dari penonton di luar Korea, khususnya Cina. Biarpun ratingnya rendah, tapi bukan berarti drama ini gak layak tonton. Justru menurut gue, kalian harus nonton drama ini!. I Can guarantee that the plot is interesting. So, drama apa yang sedang kalian tonton sekarang? Mungkin kita bisa tukeran rekomendasi heheh~

[K-DRAMA REVIEW] W : Two Worlds


Yak, kali ini gue kembali setelah sekian lama dan kali ini gue akan ngereview drama yang lagi hits banget belakangan ini, yaitu W: Two Worlds. Sebenarnya ketika dulu muncul beritanya mulai dari casting pemain sampe proses syuting drama ini, gue masih belum tertarik untuk nonton drama ini karena gue berpikir: "Ah, mungkin ini typical drama romance pada umumnya", sampe akhirnya teaser dan sinopsis drama ini pun dirilis and i smell something unique from the teaser. Jadi akhirnya gue memutuskan untuk mengikuti drama ini. 

Minggu, 17 Juli 2016

[K-DRAMA REVIEW] Mirror of The Witch and Why I Love Yoon Si Yoon

Annyeong yeorobuuunn~~ Apa kabar? Jangan lupa liburannya udah abis dan besok udah mulai masuk kerja (ngajak berantem. Peace yaa yeorobuunn~ saya juga masuk kerja kok haha! 

Biar nggak bete, ya saya kali ini mau ngepost tentang review K-Drama lagi sesuai janji di postingan sebelumnya di mana saya ngebahas tentang drama SIGNAL. Bisa di baca lagi di SINI. Ada yang udah mulai nonton SIGNAL setelah baca review kemarin? Let me know what you think about it ya di kolom komen! 

Kali ini, seperti janji saya di postigan sebelumnya, saya mau ngereview tentang drama Mirror of the witch setelah drama itu selesai. Dan kemarin, drama itu akhirnya menayangkan episode terakhirnya. Tapi tenang aja, saya nggak akan ngespoil endingnya akan seperti apa. So, let's get it started!

*** 

Yak! Seperti yang bisa dilihat sendiri di gambar di atas, kalian pasti udah bisa nebak jenis drama ini. Yap, drama ini bergenre Fantasy-Historical. Sinopsis drama ini bercerita tentang seorang gadis bernama Yeonhui/Seo-ri (Kim Sae Ron) yang terlahir dengan sebuah kutukan yang sudah di tanam dalam dirinya oleh seorang penyihir hitam bernama Hong-Joo (Yeom Jung-ah).

Drama sepanjang 20 episode ini berfokus pada bagaimana Yeonhui/Seo-ri berjuang untuk menghilangkan kutukan dalam dirinya tersebut. Yeonhui/Seo-ri lalu bertemu dengan Heo Joon (Yoon Si-Yoon), yang merupakan putra dari seorang aristokrat. Namun, karena ia terlahir dari seorang ibu yang merupakan seorang budak, maka Heo Joon tidak bisa meneruskan garis aristokrat yang diwariskan sang ayah. Heo Joon akan membantu Yeonhui/Seo-ri untuk menghapus kutukan pada diri Yeonhui/Seo-ri. 

*** 

Sabtu, 09 Juli 2016

SIGNAL : The Underrated Thriller Crime-Scene drama


Ini adalah drama pertama yang akan gue bahas, yaitu: "SIGNAL" (22 January 2016). Drama ini dirilis sekitar sebulan sebelum Descendants of The Sun (24 Februari 2016) otomatis ada beberapa episode yang kejar-kejaran rating dengan DOTS yang pamornya memuncak dengan cepat. Gue pribadi nemu drama ini setelah gue ngelarin DOTS. Setelah kenyang dengan rayuan "keju" yang ditebarkan Joongki oppa (LOL), mood gue untuk nonton drama crime-scene pun meningkat pesat. Sempet nonton Mrs. Cop 2, karena ada Kim Bum di situ yang jadi villainnya. Tapi setelah empat episode, justru malah gak gue lanjutin...it doesn't satisfy me enough LOL. Setelah browsing sana-sini, akhirnya gue pun menemukan drama ini. Baca-baca komennya dan reviewnya, gak ada satupun yang berkomentar jelek tentang drama ini. Everybody seems satisfy with the plot of the drama dan bahkan ratingnya pun cukup tinggi untuk ukuran drama TV Kabel. Setelah sempat dibikin kecewa sama ending dua drama sebelumnya yaitu Reply 1988 dan Cheese in The Trap, drama ini mampu mengobati kekecewaan viewers TvN.

Di asian wiki sendiri, ratingnya cukup tinggi yaitu sekitar 95% dan bisa dibaca sendiri review viewersnya di sini. I'm not lying about the positive comments given by the viewers about this drama. Why i said it is underrated? (gue gatau ya di Korea sana), tapi di Indonesia gak banyak yang tahu soal drama ini atau ada juga banyak yang gue temuin, mereka udah download tapi gak yakin bahwa drama ini worth to watch atau gak...so i decided to watch and i'll tell you later about it!.

Jumat, 08 Juli 2016

K-Dramas Recommendation

Hullooo~ Apa kabaaar? Sebelumnya mau mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri, 1437 H. Minal Aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin!

It's been quite long yaa setelah ngepost postingan terakhir yang super duper baper hahaha! Kali ini gue nggak akan ngepost postingan baper-baperan lagi....kali ini gue mau nambahin Korean Dramas recommendations section di blog ini yeaayyy! 


Karena kemarin libur kerja lumayan panjang, jadi gue lebih banyak menghabiskan waktu dengan nonton K-Dramas setelah ibadah. Kebiasaan juga kan kalo lagi nonton drama biasa suka ngeshare di sosmed dan kadang sebagian temen-temen ada yang nanyain juga "Itu drama apa?", "Worth to watch gak?", dan sebagainya...jadi mungkin gue bisa ngeshare sebagian drama favorit gue supaya bisa dinikmatin sama yang lain juga.

Tapiii....please do not expect me to recommend K-Drama kekinian kayak:



Atau yang (diprediksi) akan booming kayak DOTS:

Uncontrollably Fond

Karena yang nonton udah pasti banyak dan udah pasti yang ngespoiler juga banyak. Dan, tbh sih gue bukan pecinta mellow-drama karena suka bosen di tengah-tengah dan akhirnya sama sekali gak dilanjutin kayak drama romance terakhir yang gue ikutin yaitu, Another Oh Hae Young:


Gue cuma bertahan ngikutin sampe 14 episode aja dari 16 (+ 2 episode spesial). Buat yang suka drama bergenre Romance-Comedy, Oh Hae Young worth to watch kok karena emang ini lucu banget...but i can't stand the lovey dovey scenes mendekati beberapa episode terakhir dan itu yang bikin gue bosan makanya gak dilanjutin lagi haha! Tapi buat yang suka drama ringan, lucu, romantis...drama ini recommended. Ada lagi juga drama rom-com (Tapi ini hasil rekomendasi temen-temen kebanyakan ya) yaitu: Beautiful Gong Shim :


Buat yang pernah nonton drama "Remember" yang dimainkan sama Yoo Seung Ho dan Park Min Young: 


Pasti familiar ama tokoh antagonisnya, yaitu Nam Goong Min:

 
Dua karakter Nam Goong Min di dua drama yang berbeda
Remember & Beautiful Gong Shim 

Katanya sih karena perubahan karakter yang drastis banget ini lah yang pada bikin penasaran buat liat aktingnya Goong Min oppa dari Chaebol (anak orang kaya) yang jahat di drama Remember ke Pengacara slenge'an di Beautiful Gong Shim. 

Gue pribadi juga bukan seorang k-drama addict....gue nonton drama ketika emang lagi mood aja pengen nonton dan agak picky dalam soal milih genre drama apa yang pengen ditonton. Genre drama favorite gue adalah yang berbau-bau crime scene, thriller, saeguk (historical) dan yang bikin mikir. Kayak School 2015: Who are you, I remember you, It's Okay It's Love, Sungkyunkwan Scandal dan sebagainya. Biar yang non-kpoppers tahu bahwa ga semua drama korea itu isinya cinta-cintaan mulu hahaha! Karena gue sering di ledekin kadang sama temen sekantor that i live in drama land...karena mereka berpikir bahwa K-Drama isinya tentang percintaan mulu padahal yang gue tonton adalah drama bergenre crime-scene dan historical. Gue suka drama-drama bergenre seperti di sebutkan di atas karena feelsnya dapet banget. Kita ikut-ikutan deg-degan, ikut mikir dan penasaran apa yang akan terjadi berikutnya. 

Untuk tahun ini, gue sudah dan lagi mengikuti beberapa drama di antaranya:



 

Tiga drama dengan tiga genre berbeda: Signal (Crime-scene, Thriller), Mirror of The Witch (Thriller, romance, Fantasy), Dear My Friends (Slice-of-life). I'm going to write some reviews about these dramas and why they deserve to get more attention. So please stay tune! (?) ^^ 


Selasa, 05 April 2016

Tiga Cerita Patah Hati

 

Semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya fase patah hati. Dikhianatin, ditinggalin begitu aja dan sebagainya. Jujur aja, baru-baru ini gue juga baru aja ngalamin fase ini dan masih dalam tahap recover, setelah sudah sekian lama mati rasa dan udah lama juga gak ngalamin hal kayak gini jadi gue masih sedikit banyak, bingung dan gak tahu harus berbuat apa sampe akhirnya gue memutuskan untuk nulis postingan ini karena in the midst of recovering, tiba-tiba gue flashback ke belakang lagi soal fase-fase patah hati yang udah pernah gue lewatin sebelumnya. 

Gue emang belum pernah terlibat secara langsung di dalam hubungan yang namanya "Pacaran", makanya temen-temen deket gue melabeli gue: "Jones dari lahir", kata mereka sih gitu. Tapi biarpun gue belum bener-bener pernah terlibat langsung dalam hubungan pacaran itu, tapi sedikit-banyak gue pernah lah mengalami fase yang menjurus ke si pacaran itu. Selama 24 tahun gue hidup, gue sempet deket sama beberapa lawan jenis, yang masing-masing dari tiap pertemuan dengan mereka itu meninggalkan kesan tersendiri dan cerita di hidup gue. Dari semua cerita gue tentang beberapa lawan jenis yang sempat singgah di hidup gue (Yang gak semuanya berakhir baik, karena kebetulan kehidupan percintaan gue tidaklah seberuntung cewek-cewek lainnya), ada tiga cerita patah hati yang mungkin akan jadi pelajaran yang paling berharga buat gue sekarang dan ke depannya nanti. 

Kamis, 10 Maret 2016

Blooming in The Right Time

Halooo~~ 

Back to blogging again sambil menikmati hari terakhir libur (karena gue gak punya kelas tiap selasa dan kamis, jadi liburnya bablas dari tanggal merah kemarin sampai hari ini). Jadi karena lagi bosen to the max, hari ini gue mau ngeblogging aja. Hari ini gue mau ngomongin tentang "Bloomin in the right time", atau dalam bahasa Indonesia artinya, berbunga pada waktunya. Postingan ini di dasari setelah gue berkelana di facebook gue sendiri. Jadi tadi lagi iseng liatin foto-foto jadul dari jaman masih sekolah dulu dan ngeliat transformasi foto profil facebook selama tujuh tahun terakhir. 

my facebook picprofs since 2009 lol
Mungkin sebagian orang akan menganggap gue narsis karena memposting ini dimana-mana, but the reason why i did this is...karena gue pengen liat sejauh apa pencapaian yang udah gue capai selama tujuh tahun terakhir. Bukan pencapaian tentang pekerjaan atau harta dan sebagainya, tapi pencapaian sudah sejauh apa gue "berdamai" dengan diri sendiri. Dan karena gue pikir gue sekarang adalah seorang guru yang pastinya jadi contoh atau panutan dari murid-murid gue yang mayoritas anak-anak remaja yang baru aja puber, jadi mungkin gue bisa sedikit berbagi tentang apa yang gue rasain ketika gue seusia mereka. So let's get started!.

Sudah hampir tujuh tahun lebih berlalu masa-masa gue sebagai ABG sudah berhasil terlewati. Kalo melihat lagi ke belakang di usia gue sekarang yang udah hampir seperempat abad, baru sekarang gue bisa ngerti bahwa yang namanya masa peralihan dari anak-anak ke remaja (SMP) atau dari remaja ke dewasa (SMA) itu pada dasarnya memang banyak tekanan khususnya dari lingkungan. Banyak gue temuin, gak usah jauh-jauh, dari kelas gue tempat gue ngajar, gue suka ngeliat pasti ada satu atau dua anak yang selalu jadi bulan-bulanan temen-temen mereka. Entah mereka di bully karena fisik, atau karena sikap mereka yang sedikit nyentrik dan nggak sesuai dengan pergaulan anak jaman sekarang (menurut teman-teman mereka). Hal itu biasa gue temuin di kelas gue. Sebagian bisa ngelawan temen-temen mereka yang ngebully mereka, tapi gak sedikit juga yang cuma bisa menelan itu semua bulat bulat tanpa berani ngelawan. Entah mungkin karena kurang pede, atau mereka takut kehilangan teman main mereka. 

Hal yang paling terasa ketika memasuki usia remaja itu adalah pergolakan batin sama rasa percaya diri. Looking back to my puberty era a few years ago, sebagai remaja labil nan alay, yang gue rasain ketika gue remaja adalah: sangat kurangnya rasa percaya diri. Gue terlahir dengan tanda lahir, atau bahasa kasarnya mah tompel gede banget tepat di rahang kanan muka gue. Hanya karena tanda lahir itu, i was really hate myself back then. My friends keep calling me "Tompel" (Masih juga sih sampe sekarang ama temen-temen deket gue). Muka gue iteeeemmmm dan buluk banget, pokoknya jelek banget deh!. Pokoknya sering banget kepikiran: "Kenapa gue harus lahir dengan tompel segede gini (haha!)? Coba kalo gak....mungkin ya hidup gue akan sedikit lebih baik". That was what i thought as a middle-schooler back then. I was really hate myself for being so ugly dan gue berpikir bahwa gue mungkin akan terus begini sampe gue gede nanti. 

But i was wrong...Gue pikir gue gak akan bisa berubah ketika gue dewasa. Tapi ternyata, bisa!. Sejak lulus SMA sampai kuliah, (menurut sebagian orang) sama sekali gak ada yang berubah dari gue. Gue hanyalah cewek yang gak peduli apapun bahkan sama diri sendiri (Even gue yang udah kurus kering ini pun masih sempet turun dua kilo lagi gegara ngerjain tugas ahir + skripsi). Yang penting pokoknya kuliah kelar tepat waktu, titik, Itu aja yang gue pikirin dan di tengah-tengah kesibukan dan banyaknya tugas kuliah dari semester ke semester, rasanya emang gak ada waktu untuk mikirin diri sendiri karena deadline tugas yang numpuk. Jadi buat murid-murid gue yang akan memasuki bangku kuliah, stop nonton FTV dan berpikir bahwa dunia kuliah akan seindah di FTV-FTV itu, it's all trap!.  Setelah kelar skripsi, sidang dan sebagainya, di situlah gue baru bisa merasakan hidup layaknya manusia normal (lebeh emang kedengeranya tapi emang iya). Bisa makan enak (tanpa kepikiran tugas), jalan nongkrong-nongkrong cantik dan gak lagi ngerasain begadang. Karena hidup gue udah kembali normal, akhirnya gue udah mulai bisa mikirin diri sendiri. Karena udah mau memasuki dunia kerja, jadi memang udah mulai masuk ke fasenya mikirin diri sendiri. First step yang gue lakukan adalah, gue mulai menyentuh make up. Make-up kit gue saat itu adalah: Bedak bayi, lipbalm dan yang paling dewa adalah: Eyeliner. Gue mulai mengenal make-up ketika memasuki usia 20-21an.Cuma karena kulit gue yang emang sawo mateng ini ya ga keliatan juga sih tetep aja buluk hahaha! So still....gue merasa masih belum ada perubahan berarti dari diri sendiri bahkan sampai ketika gue lulus kuliah. 

Titik balik semuanya, itu terjadi ketika gue udah satu tahun menekuni pekerjaan gue sebagai tutor bahasa Inggris. I changed because of my students. Dari dulu gue gak pernah tau gimana rasanya dilihat sebagai "Cantik". Dulu ketika temen gue manggil gue cantik, itu gue pasti mikirnya:" wah ini anak pasti ada maunya" (Emang gue bawaannya suudzon mulu dulu) dan emang gue gak ngerti juga cantik dari sebelah mananya? Buluk gini. Dan gue sempet mikir begitu juga loh sama murid-murid gue: "Ah paling biar dikasih nilai bagus aja". Tapi ternyata setelah ganti term, ganti siswa setiap tiga bulan sekali, gue selalu mendengar kata itu bahkan beberapa dari mereka nanya, gue beli baju dimana, harganya berapa dan sebagainya. Pernah sekali gue kebetulan lagi pake eyeliner dan tiba-tiba murid gue ada yang nanya: "Miss kembar ya? Ini miss Erlita bukan sih? Apa kembarannya?", terang aja gue kaget ditanya begitu karena anak itu sampe ngelepas kacamatanya terus make lagi hanya demi mastiin bahwa ini beneran gue. Dan gue harus berkali-kali bilang kalo ini gue, dan gue anak satu-satunya gak punya sodara. Si anak itu pun nyeletuk: "Kok kayaknya beda banget miss hari ini?", padahal gue cuma pake eyeliner ^^;;a. 

Pernah juga dibikin baper sama murid sendiri. Si murid ini (cowok) lagi ngobrol sama temennya tentang siswa cewek yang mau dikenalin ke dia. Kira-kira begini recap percakapannya: 
Murid A (cowok): "Cakep ga temen lu yang mau dikenalin ke gue?"
Murid B (Cewek): "Cakep lah!"
Murid A: "Cakepnya kayak siapa? Kayak Miss Erlita gak?", itu dia nanya begitu sambil mesem-mesem ke gue. Anaknya ganteng soalnya, makanya gue jadi rada baper (Tapi sayang masih SMP hahahaha). Ya ga usah munafik, siapa sih yang gak suka dipuji dan dianggap cantik sama orang lain, terlebih lagi buat gue yang buruk rupa ini. Dan kejadian-kejadian itu cuma hanya sebagian kecil dari berbagai macam yang udah gue lewatin sebagai guru selama dua tahun terakhir. Tapi dari hal-hal kecil kayak gitu, dari situ, rasa percaya diri gue mulai muncul sedikit demi sedikit. Dulu yang gak peduli sama diri sendiri sekarang udah mulai peduli. Karena rasa pede yang pelan pelan muncul itu, dari situ gue belajar mulai mencintai diri sendiri. Dari situ juga...semuanya mulai terasa lebih baik. Satu per satu temen-temen kampus gue pun mengkonfirmasi bahwa gue udah keliatan beda dibandingkan gue saat kuliah dulu. Katanya udah mulai gemukan (Alhamdulillah), udah rada bersihan gak buluk lagi kayak dulu....Alhamdulillah. Pokoknya hidup gue saat ini sedang bahagia-bahagianya. Singkatnya, jika dibandingkan dulu...sekarang gue tahu gimana rasanya menjadi "Cantik". Gue gak peduli sih kalaupun orang menganggap gue narsis karena gue sadar, gak ada salahnya kok merasa cantik kalau dibarengin sama sikap yang baik. I just really don't care about what people say about me. Gue peduli kalau kritikan yang mereka kasih bisa membuat gue lebih baik, tapi gue gak peduli kalau mereka cuma bisa komentar yang ujungnya menjatuhkan. 

And for my students, yang masih memasuki masa-masa transisi, sesungguhnya perjalanan kalian masih panjang. Jangan terlalu cepat ngerasa gak percaya diri. Your friends might call you names or call you ugly, tapi waktu terus berjalan dan kalian akan tumbuh dewasa dan mekar di waktu yang tepat layaknya bunga yang memiliki waktu mekar masing-masing. Gak ada yang tahu akan jadi apa dan seperti apa di masa depan nanti. Mereka yang sering dibully saat ini, bisa aja jadi orang sukses di masa depan ini. Mereka yang selalu dibilang buruk rupa, bisa aja nanti mengikuti ajang Putri Indonesia ketika udah dewasa nanti...we'll never know what the future brings. Time keeps ticking and everything will change slowly. Stay strong and stay positive!