Hari ini sepulang kerja, gue yang biasanya selalu langsung pulang akhirnya memutuskan untuk pergi makan bareng sama salah satu temen kantor. Tipikal wanita wanita pada umumnya, selalu ada sesi curhat ketika para wanita makan bersama. Dan curhat-curhatan itu biasanya ga jauh dari makhluk bernama laki-laki.
Si teman yang belum lama dikecewakan sama seorang pria berusia yang hampir sepuluh tahun di atas dia pun melontarkan kekecewaannya atas ceritanya yang menurutnya belum "selesai". Biarpun kata "Gak papa" dan "Udahlah" selalu terlontar, sekali lagi, tipikal wanita.....makna dari dua frase tersebut berarti sebaliknya: "Gue nggak, nggak apa-apa" dan "Ini gak bisa udahan begitu aja". Sebagai temen yang baik gue pun mencoba menyarankan bahwa lebih baik dia membicarakan semuanya sama si pria, yang mendadak pergi begitu aja tanpa alasan yang jelas, setelah dia mencoba mempertegas apa sebenarnya hubungan dia dengan si pria. Tapi sekali lagi, tanggapan si teman hanya: "Ya udahlah....udah males juga", biarpun dalam hati dia masih merasa bahwa ini semua...belum selesai.
Gue juga gak bisa maksa karena ini bukan perkara gue dan gue cuma bisa memberi saran aja sebagai teman dan pendengar yang baik. Tapi begitu gue on the way pulang ke rumah dan duduk sambil nunggu kereta dateng, satu kebiasaan gue adalah memikirkan banyak hal yang seharusnya emang gak mesti pikirin. Mengingat pembicaraan dengan si teman perihal perasaan yang belum tuntas, gue baru sadar bahwa gue juga pernah ada di posisi dia sekitar sepuluh tahun yang lalu. Yeah...it's been ten years, but it still bugging my mind since i have kept it hidden for that long. Gue masih SMP saat itu, dan bahkan sampe sekarang gue gak ngerti kenapa hal yang mungkin terlihat sepele, cinta monyet anak SMP itu sakitnya masih terasa bahkan sampe gue dewasa. Jujur gue udah mati rasa sama orang itu and i don't even want to mention his name anymore. Tapi sayangnya...rasa sakitnya kadang masih terasa biarpun sekarang gak sesakit dulu.
Selama ini gue mikir, apa yang bikin gue masih ngerasain sakit? dan (mungkin) hari ini gue dapet jawabannya....karena gue masih ngerasa bahwa urusan kita belum selesai. Ada saat dimana gue berharap gue bisa ketemu orang itu, teriak di depan mukanya dan ngeluarin apa yang gue rasain selama ini and how i struggling for this whole time because of that person. But i realized that i'm not that kind of person...dan gue juga gak yakin bahwa gue bener-bener bisa ngelakuin itu di depan dia. Perasaan gue ke orang itu udah mati tapi belum tuntas karena gue butuh tau dan gue butuh alasan jelas kenapa dia ngelakuin ini ke gue. Take me high and throw me down then just leave me like that like i'm nothing....Tapi sekali lagi.....all of them are just my thoughts. There's no way for us to meet dan menuntaskan semuanya. It's been ten years and everything will be just a memory.
For that person, who happens to read this post... I've been keeping this pain for years but i'll release it today. You and i will always be unfinished business. Tapi gue juga pengen hidup tenang tanpa harus terus dibayangin rasa sakit itu terus-terusan. So i wish for your happiness wherever you are, whenever it is, dan dengan siapapun yang ada di sisi lo saat ini. I pitied myself for knowing a person like you, but then i realized....knowing you is one of the reasons why i have changed for these past 10 years. Learned from what has happened ten years ago, i realized that i have grown up more than i expected. I'm more mature and getting stronger than i was before. We might will never ever be finish and i will never ever have a chance to let you know about the pain which has been hiding for all this time, but i also realized maybe you also struggling for this whole time with your own problems. I'm not an evil so that i do not want to laugh and be satisfied watching you struggling with your own life. So.....gue menganggap kata "Maaf" terakhir hari itu, sepuluh tahun yang lalu, adalah akhir dari semuanya. We finished now.
Dan buat temenku, i still wish that you can talk to that guy and let everything finish when you still have a chance. Jangan seperti diriku yang terjebak masa lalu ini karena gak pernah bisa nuntasin semuanya. It's for your own good...not me. :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar